inilah aku

inilah aku
garut

Rabu, 05 Desember 2012

Wanita dan Kehormatannya menurut Islam

Pada zaman sekarang ini banyak wanita yang menjatuhkan harga dirinya sendiri dengan cara berpakaian yang mengundang syahwat laki-laki, bertingkah laku centil di hadapan laki-laki, dan bahkan ada yang rela menyerahkan keperawannya hanya karena cinta  dan harta. Na;uzubillah...
saya pribadi juga telah menemukan seorang laki-laki yang mempunyai prinsip bahwa keseriusan hubungan itu harus ditandai dengan melakukan hubungan badan terlebih dahulu. Astaghfirullah..saat membaca sms dari laki-laki itu harga diri saya sebagai seorang wanita benar-benar tak ada memiliki harga di matanya. Begitu piciknya dia menilai sebuah hubungan dan begitu bodohnya jika ada seorang wanita yang mempercayai ucapan laki-laki tersebut. laki-laki itu memang kaya, gaji puluhan juta namun itu alhamdulillah tidak membuat saya gelap mata. saya langsung memutuskann hubungan dengannya karena saya yakin, dengan menolak ajakannya untuk berhubungan badan, saya akan mendapat ganti yang lebih baik menurut Allah. saya yakin itu karena Allah Mahabesar dan Mahakuasa. KUN FAYAKUN..
berdasarkan hal di atas, saya ingin berbagi artikel tentang hal tersebut semoga dapat bermanfaat untuk kita semua.

Islam Menjunjung Martabat Wanita


Dienul Islam sebagai rahmatal lil’alamin, menghapus seluruh bentuk kezhaliman-kezhaliman yang menimpa kaum wanita dan mengangkat derajatnya sebagai martabat manusiawi. Timbangan kemulian dan ketinggian martabat di sisi Allah subhanahu wata’ala adalah takwa, sebagaiman yang terkandung dalam Q.S Al Hujurat: 33). Lebih dari itu Allah subhanahu wata’ala menegaskan dalam firman-Nya yang lain (artinya):



“Barangsiapa yang mengerjakan amalan shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan pula kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An Nahl: 97)



Ambisi Musuh-Musuh Islam untuk Merampas Kehormatan Wanita



Dalih emansipasi atau kesamarataan posisi dan tanggung jawab antara pria dan wanita telah semarak di panggung modernisasi dewasa ini. Sebagai peluang dan jembatan emas buat musuh-musuh Islam dari kaum feminis dan aktivis perempuan anti Islam untuk menyebarkan opini-opini sesat. “Pemberdayaan perempuan”, “kesetaraan gender”, “kungkungan budaya patriarkhi” adalah sebagai propaganda yang tiada henti dijejalkan di benak-benak wanita Islam. Dikesankan wanita-wanita muslimah yang menjaga kehormatannya dan kesuciannya dengan tinggal di rumah adalah wanita-wanita pengangguran dan terbelakang. Menutup aurat dengan jilbab atau kerudung atau menegakkan hijab (pembatas) kepada yang bukan mahramnya, direklamekan sebagai tindakan jumud (kaku) dan penghambat kemajuan budaya. Sehingga teropinikan wanita muslimah itu tak lebih dari sekedar calon ibu rumah tangga yang tahunya hanya dapur, sumur, dan kasur. Oleh karena itu agar wanita bisa maju, harus direposisi ke ruang rubrik yang seluas-luasnya untuk bebas berkarya, berkomunikasi dan berinteraksi dengan cara apapun seperti halnya kaum lelaki di masa moderen dewasa ini.



Ketahuilah wahai muslimah! Suara-suara sumbang yang penuh kamuflase dari musuh-musuh Allah subhanahu wata’ala itu merupakan kepanjangan lidah dari syaithan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):



“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaithan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapak kalian dari jannah, ia menanggalkan dari kedua pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya.” (Al A’raf: 27)


sumber:
http://muhakbarilyas.blogspot.com











1 komentar: