inilah aku

inilah aku
garut

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 08 Agustus 2013

Sahur Terakhir Bersama Ibu

Saat ini aku tak tahu apa yang ku harapkan. Ku merasa hidupku ini begitu hampa tanpa dirimu, ibu. Walau kau sudah pergi, namun rasanya kau masih ada di dekatku. Andai saja aku tahu itu adalah hari terakhir aku memandikan dan menyuapimu, tentu aku akan terus memelukmu, menciumi, dan membisikkan kata-kata sayang seperti kemarin-kemarin. 

Aku memang sudah merelakan kepergianmu ibu. Kalau dulu, aku selalu meminta kau menungguku sampai aku pulang kerja, namun saat itu, di saat terakhirmu, aku tak memintamu untuk menungguku lagi. Saat itu aku justru mempersilakan kau pergi jika kau memang sudah lelah.

Ibu, aku coba tuk ikhlas berpisah denganmu..yaa...walau saat ini, air mataku masih saja mengalir deras begitu mengingat dirimu, namun kau tak usah khawatir ini hanya sementara. Esok ku akan buktikan bahwa aku benar-benar ikhlas melepas kepergianmu.

Setiap saat terbayang dalam ingatanku..ketika dulu kita berdua dalam suka dan duka. Ku selalu mencoba tuk merawatmu dengan sebaik-baiknya. ku tinggalkan pekerjaan yang memakan waktu banyak karena saat itu aku benar-benar ingin mengurus dirimu dengan baik. ku sudah berusaha merawatmu tapi aku selalu salah di mata mereka, ibu. 

Ibu, kau pasti ingat ketika pukulan demi pukulan, cacian demi cacian, hinaan demi hinaan mereka berikan kepadaku, ketika itu pula kita sama-sama menangis. Saat itu apapun yang mereka lakukan, ku tak hiraukan karena ku ingin selalu bersamamu, ibu.

Hingga di suatu hari, diriku diusir dan saat itu pula ku tak bisa menjumpai dirimu. sedih..sangat sedih..siang dan malam ku terus menangis..di setiap doa, ku selalu memohon agar engkau diberikan perlindungan oleh Allah karena aku yakin, mereka tidak mengurusmu dengan baik. Dan aku juga berdoa agar aku bisa diberikan waktu untuk merawatmu kembali.

Aku tahu saat itu, kau jarang disuapi, Kau jarang dimandikan, Kau jarang diangkat dari tempat tidur dan aku tahu, kau sering dimarahi oleh mereka. namun, aku tak bisa apa-apa karena ku hanya bisa memandangmu dan menghiburmu lewat jendela..maafkan aku ibu...maafkan aku...

Ibu, ku tak peduli tentang mereka yang tak punya hati. Ku tak peduli tentang mereka yang selalu menyakitiku. Ku tak peduli tentang semua yang mereka ambil dariku. Ku tak peduli semua itu karena ku yakin dengan doa darimu, dengan ridho yang kau berikan, aku akan mampu berjalan sendiri menuju puncak sukses. Ku akan buktikan bahwa aku akan bisa menjadi apa yang engkau mau.

Walau sedih ini masih begitu terasa namun aku bersyukur di minggu terakhir, kita bertemu kembali. Ku ingat sekali saat mereka mengatakan bahwa kau tak mau makan tapi hati ini begitu senang karena ternyata kau ingin aku yang menyuapimu. Di hari itu, hari di saat kau akan pergi, kau makan bersamaku menemani sahurku. Ku suapi dirimu dan ternyata itu adalah suapan terakhirku untukmu.

Terima kasih ya Allah karena Engkau telah mengabulkan doa hamba tuk bisa merawat ibu hamba kembali. walau hanya sebentar tapi hamba bersyukur di akhir hayat beliau, hambalah anak yang dipilih untuk merawatnya..

Ya Allah .. di setiap sujudku tak henti ku panjatkan doa untuk ibuku tercinta. Terimalah semua amal ibadah beliau, tempatkanlah beliau di tempat yang paling mulia, dan hapuskanlah semua doa-dosa beliau. aamiin


KENANGAN INDAH SAAT-SAAT BERSAMAMU, IBU ...