inilah aku

inilah aku
garut

Kamis, 10 Mei 2012

SOLUSI TEPAT


Hari ini, aku menerima sebuah kado yang berisi PENOLAKAN lagi. Ya...memang penolakan. Itu sering ku dapatkan justru dari saudara-saudara kandungku. Sungguh kasihan....tapi bukan aku yang harus dikasihani. Merekalah yang harus dikasihani, kenapa? Karena aku telah membagi mereka sesuatu yang bermanfaat jika dia melakukannya dengan ikhlas yaitu PERTOLONGAN.
Dalam agama, jika kita memberikan pertolongan dengan ikhlas, pahala sebagai hadiahnya. Tapi saudara-saudaraku itu selalu menolak pemberianku. Memang aku selalu memberikan mereka kado yang berisi MEMINTA BANTUAN tapi tanpa mereka sadari di dalam kado MEMINTA BANTUAN itu, terdapat kado yang sangat berharga untuk mereka di akhirat kelak yaitu MENABUNG PAHALA DENGAN MEMBERIKAN PERTOLONGAN DENGAN IKHLAS.
Banyak sekali kado kebaikan yang kuberikan. Namun, mereka selalu menolaknya mentah-mentah. Aku ingat sekali, dulu, ketika aku masih tinggal dengan MN, aku dan ibu selalu dimarahi jika lauk di rumah habis. Padahal, aku tidak makan sama sekali dan ibuku pun makannya Cuma sedikit. Makanya, ketika aku mempunyai uang lebih, aku lebih suka membawakan ibu masakan dari luar. Dan seperti biasa, ketika aku membawa sesuatu untuk ibu, ketika itu pula MN menghabiskannya. Bete, kesal, benci, pokoknya perasaanku saat itu campur aduk. Kalau diumpamakan gado-gado, gado-gadoku lah yang pualing enak (loch????)
Bukan hanya itu saja, ketika aku sedang tertimpa musibah, MN  terus-terusan menghina aku dan bukannya melindungi atau membantuku. Dia kakakku tapi tidak memiliki sifat sebagai seorang kakak. Aku juga tambah sedih, ketika aku sedang berjalan kaki menuju sebuah pangkalan mobil yang cukup jauh dari rumahku, ketika itu pula MN dan keponakanku yang berumur 12 tahun lewat. Keponakanku melihatku lalu ia memberitahu MN dan menyuruhnya untuk berhenti namun, sungguh menyakitkan, dia malah tancap gas. Astaghfirullah...TERLALU...^^
Dari sembilan orang kakak, enam orang selalu memberiku kado yang sangat menyakitkan. Mereka selalu memujiku dengan kata-kata yang kasar dan sangat menyakitkan. Bukan hanya itu saja. Mereka juga sering memberikan kado tendangan, pukulan, menjambak, dan menginjak-injak. Sungguh beruntung ya aku (loch????) hhehhe...
Kalian pasti bingung ya kalau aku bilang aku ini beruntung? Aku beruntung karena aku tidak memiliki sifat seperti mereka. aku sadar, aku ini sekarang memang bukan siapa-siapa jadi wajar kalau mereka selalu seperti itu. Ketika aku butuh pertolongan, ketika itu pula mereka menjauh tapi ketika mereka yang membutuhkan pertolonganku, ketika itu pula aku mendekat. Ya..itulah aku, orang yang menuruti mereka dan aku ini adalah orang yang bodoh, bisa dimanfaatkan, stress, dan masih banyak lagi gelar yang mereka berikan kepadaku.
Dari semua kejadian itu mataku jadi terbuka. selama ini aku terlalu lemah hingga membuat mereka memanfaatkan aku terus menerus. benar kata teman-temanku bahwa aku jangan terlalau lemah, jangan terlalu iba, dan jangan terlalu baik dan sebaiknya aku tegas. dengan berbekal nasihat itu, kini aku mulai bangkit dari keterpurukan. aku yakinkan diriku bahwa aku tidak butuh mereka lagi tapi justru mereka yang butuh aku. mulai saat ini, aku tidak mau diperbudak mereka lagi karena aku punya harga diri. aku punya perasaan. kalau saat ini, aku tak  memiliki harta, tapi bukan berarti itu selamanya. sebentar lagi aku akan memiliki apa yang mereka miliki bahkan lebih dari itu.
Kesal? ?????????????????????????? tentu saja bahkan benci pun sudah hadir dalam diriku. Orang mana yang tidak dendam ketika hari-harinya diisi oleh hal-hal yang menyakitkan seperti itu. MUNAFIK jika ada orang yang tidak pernah kesal bahkan benci atau dendam jika menerima perlakuan seperti yang aku rasakan.
Tapi rasa kesal, benci, bahkan dendam di hatiku sedikit demi sedikit sudah mulai menghilang. Aku selalu mencoba untuk berpikir positif dari semua hal yang kutemui, ku hadapi, dan kurasakan. Ketika aku berpikir positif, ketika itu pula aku tahu aura positif itu telah mengusir aura negatif yang sedang hadir dalam diriku. Sulit memang untuk melakukan itu semua. Tapi satu kuncinya yaitu KEMAUAN dalam diri sendiri.
Dulu aku belum bisa seperti ini tapi aku mencoba tuk mencari sesuatu yang membuatku termotivasi dan akhirnya, aku menemukan program MARIO TEGUH. Acara itu sangat membantu hidupku. Kata-kata yang disampaikan oleh Pak Mario seolah-olah seperti menghipnotisku hingga membuat aku mempunyai kekuatan untuk bangkit dan menunjukkan kepada mereka, INILAH AKU!!!! ORANG YANG SELALU KALIAN SAKITI!!!
Kata Mario Teguh dalam menghadapi masalah kita harus TEGAS karena tegas adalah kekejaman untuk menuju kebaikan. Ketika saatnya kita merasa tidak bisa, kita harus mengatakan itu. Kita jangan hanya manut ketika mereka membutuhkan kita tapi ketika kita yang membutuhkan, mereka menghindar.
Ada satu tema yang membuatku yakin bahwa hidup ini harus dijalani bukan hanya dengan diam, diam, dan diam atau hanya dengan pasrah, pasrah, dan pasrah atau hanya dengan mengalah, mengalah, dan mengalah. Tema yang ku maksud adalah JANGAN MARAH! LAWAN!
Artinya apa? Dari tema itu, aku memahami bahwa ketika kita disakiti, dihina, janganlah kita melakukan hal yang serupa kepada orang yang sudah melakukan itu. Tapi, lawanlah dengan sebuah KESUKSESAN. Jadikan sakit hati itu sebagai kunci untuk membuka GERBANG MOTIVASI UNTUK MENUJU KESUKSESAN.
Sekarang aku sadar sekali, aku tak punya apa-apa.  Motor? Tak punya. Uang? Hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari aku dan ibu. Sepeda? Tak punya. Tapi saudara-saudaraku itu tidak menyadari bahwa aku memiliki sesuatu yang melebihi semua itu yaitu KEKAYAAN HATI.
Pernah suatu hari, ada seorang teman dekatku menceritakan masalahku kepada atasanku. Inti yang ia sampaikan adalah perubahan sikapku yang dulu selalu ceria berubaha total itu disebabkan karena sekarang aku mempunyai tanggungan yang cukup besar yaitu merawat ibuku dari mulai mandi, makan, menyuci baju, menyetrika baju, membersihkan rumah, dan mencari uang untuk semua kebutuhan aku dan ibu baik itu untuk makan, bayar listrik, maupun untuk bayar orang. Walau aku kurang setuju dengan ucapan temanku itu tapi aku juga tidak mau menyalahkan. Dia menceritakan itu karena menurut dia, seperti itulah kejadiannya dan itu memang benar. Namun, aku tidak mau 100% menyalahkan saudara-saudaraku itu karena kadang mereka baik. ya bisa dikatakan aku memberikan mereka seratus kebaikan yang berskala besar lalu mereka memberikan aku satu kebaikan itu pun skalanya keciiil. Dan yang paling penting, aku tidak mau hidup berbelas kasihan orang lain. Aku bisa mandiri. aku bisa sukses. Semua itu akan kudapatkan hanya menunggu waktu saja.
Karena dua alasanku itulah(tidak mau menyalahkan dan tidak mau dikasihani), Aku lalu diam-diam menulis sebuah surat yang aku kirimkan melalui email ke atasanku. Isinya seperti ini
Tuk Mas Dion...

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
                Mas Dion, Kalau dulu Pak Karmin pernah bilang ke Mas Dion bahwa saya sekarang berubah karena banyak masalah di rumah. Itu memang benar. Awalnya saya stress berat karena saya tidak pernah membayangkan akan mempunyai tanggung jawab besar yaitu mengurus ibu saya. Saya masih sendiri dan dituntut untuk menjaga dan membiayai kehidupan ibu saya.
Di satu sisi, saya selalu mengucapkan syukur kepada Allah karena saya diberikan kesempatan untuk berbakti tapi di sisi lain, saya benar-benar stress karena saya saat itu belum siap. Dan kalau dibilang kakak2 saya tidak mau mengurusi ibu saya, sepertinya itu kurang bijak karena kadang mereka menemani ibu saya walau hanya 1 atau 2 jam bahkan ada juga yang sampai setengah hari. Agar hati saya tidak diliputi rasa benci kepada kk2 saya, saya selalu mencoba berpikir positif ttg mrk walau kadang  saya benar-benar sakit hati dengan perkataan maupun perbuatan mereka. Mas Dion, ternyata untuk menjadi orang sabar dan ikhlas itu susah ya?
                Banyak hal menyakitkan yang sudah mereka (tidak semua k2) lakukan terhadap saya. tapi saya bisa apa? Saya hanya manusia biasa. Allah saja Maha Pengampun lalu kenapa saya tidak? Kalau hati saya sedang kesal terhadap mereka, saya justru menolong  ketika mereka meminta bantuan saya. kata beberapa orang, saya ini lemah dan bodoh karena menolong orang yang jelas-jelas sudah menyakiti saya.  Mas Dion tahu tidak? Apa yang saya lakukan itu memang berat, butuh jiwa besar. Walau saya tidak mempunyai jiwa seperti itu tapi saya mencoba untuk menjadi seperti itu. Saya ingin menjadi orang yang pemaaf. Tapi susah bo...hhahahaa..
Kalau dibilang berat, ya memang berat sekali. Sebelum menolong mereka, saya butuh waktu untuk berpikir. Kalau kata Mario Teguh (mengutip dikit hehhe..) “KEKUATAN TERBESAR YANG MAMPU MENGALAHKAN STRESS ADALAH KEMAMPUAN MEMILIH PIKIRAN YG TEPAT. KITA AKAN MENJADI LEBIH DAMAI BILA YG KITA PIKIRKAN ADALAH JALAN KELUAR MASALAH.” Dan jalan keluar yg tepat menurut saya adalah memberikan bantuan. saya memilih melawan hati kecil saya. saya tidak mau menjadi orang yang seperti mereka. Saya tidak mau menjadi orang pendendam. Saya mencoba menjadi orang yang ikhlas dan sabar. Walau sampai sekarang saya merasa belum seperti itu tapi saya akan selalu coba dan coba.
Mas Dion...
Sekarang saya baru menyadari bahwa hidup ini tidak selalu seperti apa yang saya harapkan. Tidak selalu mudah. Tidak selalu menyenangkan. Kadang hidup itu bisa keras dan menyakitkan seperti apa yang sekarang saya rasakan.
Seperti apapun masalah saya sekarang ini, saya tidak mau terpuruk seperti ini terus. Saya harus berjuang hidup  untuk saya dan terutama untuk ibu saya. saya tidak mau dikalahkan oleh kejamnya dunia cieee...^^ Saya harus yakin bahwa saya mampu menghadapi semua masalah. Masalah yang saya hadapi ini saya jadikan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi yang lebih baik lagi. Dan yang terpenting, Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambanya. Betulkan mas Dion? Hhehe..
                Mas Dion,  tolong doain saya dong agar apa yg saya munajatkan kepada Allah dimudahkan dan diijabah. Terima kasih atas semua kebaikan Mas Dion selama ini. Maafkan atas semua kesalahan saya karena selama ini saya suka marah-marah. oh, ya jika suatu hari Mas Dion butuh bantuan saya, bilang aja dan jika kebetulan saya bisa, pasti saya akan bantu oce...oce...
                Tetap semangat ya Mas Dion!!! Hadapi hidup ini dengan senyuman karena itu kan dapat meringankan beban yang kita rasa saat ini. Salam untuk keluarga tercinta ya hehhe... semoga persaudaraan kita akan terus terjalin ya...
                Oh, ya..surat ini jangan dikasih tahu ke yang lain kecuali istri mas Dion ya...please...^^
                                                                                                                Si Maniez

 Dua hari kemudian Mas Dion mengirimkan sms kepadaku yang berbunyi:
Ada yang bilang: Hidup berawal dari B (birth=lahir) dan berakhir di D (death=meninggal). Tetapi di antara huruf B dan D ada huruf C (choice=pilihan). Tersenyum atau marah...memaafkan atau membalas ... tidak ada pilihan tanpa konsekuensi. Namun ALLAH selalu memberi yang terbaik. Rencana kita boleh INDAH tapi rencana ALLAHLAH yang TERINDAH. Hidup kita mungkin baik-baik saja tapi hidup bersama-Nya lebih SEMPURNA. PEKERJAAN kita mungkin menjanjikan tapi BERKAH-NYALAH yang menjadikan kita KAYA. KEKUATAN TANGAN kita mungkin sanggup membawa kita menjadi orang HEBAT tapi hanya bersama ALLAH kita menjadi LUAR BIASA. Sebab ALLAH bukan hanya mencukupi apa yang kita perlukan tapi memberi dengan BERKELIMPAHAN. KITA BERSAMA ALLAH= LUAR BIASA.
Aku lalu membalas smsnya
HIDUP memang diawali dari B dan berakhir di D. di antara B dan D ada C. Pilihan yang tepat terus melangkah ikuti semua permainan dalam hidup ini dengan tetap waspada. Gunakan kunci TEGAS dan PIKIRAN TEPAT dalam mengatasi masalah. Jangan pernah merasa masalah itu menjadi sebuah beban tapi anggaplah masalah itu sebagai karunia dari Allah tuk mencapai ridha-Nya. 

0 komentar:

Posting Komentar