inilah aku

inilah aku
garut

Selasa, 08 Mei 2012

CURHAT EUY..


                                                            30 April 2012                          13:00
            Hari ini adalah hari pertama aku menginjakkan kaki di SDIT Ar-Raudhoh. Sudah setahun aku tak ikut berkecimpung untuk mengisi pelajaran bahasa Indonesia. Selama ini aku hanya bertugas membuat modul bahasa Indonesia saja karena kalau mengajar, aku harus bangun pagi-pagi sekali sedangkan tugasku kalau pagi itu sedikit tapi membutuhkan waktu lama, memandikan dan menyuapi ibu serta kalau masih ada waktu aku menyapu rumah terlebih dahulu.
            Kemarin tepatnya tanggal 21 April aku dihubungi oleh pihak bimbel di tempatku bekerja mereka meminta aku untuk mengisi intensif dan mereka juga memberikan tanggal yang sudah mereka persiapkan. Aku lalu menyanggupi hanya tiga hari, senin, rabu, dan kamis. Sekarang hari Senin, hari pertama ku mengajar. Aku melihat jadwalku selama tiga hari itu hanya di kelas B2 dan E saja. Aku sudah yakin itu pasti kelas yang sangat sangat luar biasa. Dan ternyata dugaanku benar. Menurut MM, dua kelas itu adalah kelas yang sangat berisik. Di B, jumlahnya ada 12, 9 laki-laki dan 3 perempuan, waduuuuuuuuh..belum selesai aku membayangkan kelas B, MM melanjutkan ceritanya bahwa di kelas E, itu lebih menyebalkan. Duh, kepalaku jadi pusing membayangkan nanti ketika aku sudah berhadapan dengan anak-anak. Aku lalu menarik napas dalam-dalam biar aku tidak stress duluan hehhe...
            Tepat pukul 7:45 aku dan MM sampai di SDIT AR. Di sana aku bertemu dengan MN dan MT. Aku baru tahu itu MT karena MM yang memberitahukan aku. Ketika melihat MN, sepertinya aku merasa dia kurang suka dengan kedatanganku dan ternyata fillingku benar. Ketika melihat kedatanganku ternyata jadwal menjadi amburadul. Jadwal yang dikirimkan kepadaku ternyata berbeda dengan jadwal yang dikirimkan ke guru-guru lain. Ternyata hari itu di jadwalnya MN dan yang lain namaku tidak ada. Aku jadi bingung. MN lalu menelpon PR yang mengatur jadwal. Ternyata kata PR jadwal aku yang benar. Di sana ternyat MT, guru bahasa Indonesia, hanya 1 sesi. Mendengar penjelasan PR, MN kesal. aku lalu menyarankan MT untuk mengisi di sesi kedua tapi beliau tidak mau. Beliau lebih memilih untuk pulang. MT si sepertinya biasa saja cuma MNnya aja yang agak bete kepadaku. Aku bisa memahami itu. Jam 8:10 bel berbunyi dan itu berarti kami harus masuk ke kelas. Ternyata B itu dibagi dua, B1 dan B2. Gurunya aku dan Mba Tyas. Ketika kami ingin beranjak dari tempat duduk, tiba-tiba MN ditelpon seseorang dan ternyata dari PR. Kata PR, untuk sesi kedua, aku mengajar bersama MT lagi karena kelompok E adalah kelompok ekstra. Aku senang sekali karena MT mau menemani aku di sesi kedua.
            Masuk di sesi pertama ternyata aku mengajar anak laki-laki yang berjumlah 9 orang. Begitu melihat aku, mereka terus menatap aku dan aku senyum aja coz grogi juga karena ada MT. Dari 9 orang ada dua anak yang serius mengerjakan soal. Ketika anak-anak sedang mengerjakan soal, MT memperkenalkan aku sebagai pembuat modul Bindo. Sesi kedua, di E kelompok terbandel, terekstra, begitu kata guru-guru yang mengajar mereka. Tapi setelah masuk ke E, ternyata aku memiliki pendapat yang berbeda terutama dengan anak yang namanya Farel. Menurut MT, aku harus hati-hati karena mamanya Farel itu vokal sekali dan Farel juga sering membuat emosi guru. Guru di sekolahnya sudah angkat tangan melihat kenakalan Farel dan begitu juga denga teman-temanku yang mengajar Farel. Menurut aku, antara kelas B dan E, aku lebih suka dengan kelas E karena mereka semua mengerjakan soal ya.. walaupun sambil bercanda tapi bagiku jika itu adalah hiburan agar mereka tidak jenuh, aku tidak menganggap itu suatu hal serius. Jadi aku biarkan saja mereka mengerjakan soal sambil diselingi bercanda dan yang membuatku heran aku tidak melihat sama sekali kenakalan Farel. Ketika melihat aku, dia terus menatapku dan aku hanya tersenyum. Dan yang membuatku tambah bahagia ada anak bernama Fadil dia itu nempeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeel terus ke aku. Ketika mereka sudah selesai lalu kami mengoreksi bersama. MT bertugas menjaga anak-anak sedangkan aku bertugas menjawab plus menambahkan pertanyaan plus menjelaskan jika ada yang belum mereka paham. Selama pembahasan, farel selalu menjawab dengan serius dan benar. Akhirnya dari hasil yang didapat, Farel mendapat nilai 96. Wah, ternyata...anak yang selama ini katanya sangat galak, judes, tukang ngadu itu menurut aku justru kebalikannya dia sangat menyenangkan. Terima kasih ya Farel karena hari ini aku mendapat pelajaran bahwa sekeras-kerasnya watak manusia namun masih bisa dilunakkan dengan kelembutan.
            Hari Rabu aku tidak masuk karena aku dan MT sama-sama 1 sesi. Daripada cuma 1 sesi, lebih baik jadwalku aku berikan ke MT karena kasihan kalau MT Cuma 1 sesi dan aku juga sebenarnya ngga enak aja takut MN bete lagi sama aku. Capcay deeeeeeeeeh..
            Hari Kamis, aku kembali berangkat yaaaaaaaaa walaupun tanpa MM karena saat ini MM sedang dipingit maklum sabtunya mau nikah cuuuuuuuuuuuuuy, ALHAMDULILLAH YA SESUATU HEHE...
            Dan seperti biasa, MN kaget lagi begitu melihat aku untungnya jantungya ngga copot ya hhehe... menurut MN yang mengajar Kamis itu mendapat sms dari PR sedangkan aku tidak. Jadwalku dan MT bentrok akhirnya aku dan MN mengajar di kelas B sedangkan MT dan MA mengajar di kelas E. Aku agak bete si ketika harus mengajar dengan MN. Tapi beteku menjadi hilang begitu melihat anak-anak B ingin aku yang mengajar mereka. ternyataaa...aku baru nyadar pesonaku meruntuhkan hati anak-anak B. Alhamdulillah euy... pede dikit euy...^^
            Sesi kedua aku mengajar di E dan kulihat Farel begitu semangat begitu melihat aku datang. Di sesi ini aku mengajar dengan PM. Ketika sedang mengerjakan soal, farel bilang bahwa ia ingin mendapatkan hadiah dan uang Rp2.000. aku lalu menyanggupi tapi ternyata, harapan itu tak terwujud nilai farel 68 dan yang tertinggi Ilham. Ku lihat raut kekecewaan di wajah farel. Pukul 11.30 kami selesai lalu setelah anak-anak membaca doa, satu per satu mereka keluar lalu aku mendekati farel dan ku mencoba tuk menyemangatinya lagi. sambil memegang bahunya, aku berkata, “farel, kakak tunggu ya nilai terbaikmu kembali. Jangan patah semangat, ayo, buktikan nanti di UASBN itu Kamu harus mampu membuktikan Kamu memang layak menjadi yang terbaik.” Farel lalu tersenyum. Duuuuuuuuuh aku senang sekali. terima kasih ya Rel, Kamu memang anak yang hebat.
            Untuk adik-adikku di AR semoga kalian lulus ya n mendapatkan nilai terbaik. amiiiiiiiiin

0 komentar:

Posting Komentar