inilah aku

inilah aku
garut

Minggu, 27 Maret 2011

cinta yang salah

Melani adalah seorang penjaga toko buku di salah satu pusat perbelanjaan. Usianya sekitar 29 tahun. Wajahnya imut seperti anak yang berusia 18-an. Senyumnya selalu mematikan hati lelaki yang melihatnya (alamaak, hatinya kejam sekale ya...bisa mematikan, ular kalee..^_^).
Suatu hari, ketika dia sedang merapikan salah satu rak, tiba-tiba terdengar suara orang memanggil "mbak, " dia lalu menengok ke arah tersebut dan aduhaaaaai, ternyata di depannya ada cowok sekitar 17-an, sedang tersenyum kepadanya. Gubrak..hatinya langsung jatuh ketika cowok itu memberikan senyum terindahnya. manieeez boo.. Dia pun langsung memberikan jurus mematikannya itu dan berhasiiiiil. Cowok itu langsung jatuh cinta padanya.
Dua hari setelah pertemuan itu, cowok itu datang kembali menemui Melani. Ternyata dia ingin meminta no hp dan berkenalan lebih jauh. karena sudah suka, akhirnya Melani menerima tawaran cowok itu untuk jadian dengannya. Sejak saat itu, mereka resmi menjadi sepasang kekasih. hampir setiap hari, cowok itu menjemput Melani bekerja. 
Tampaknya cowok tersebut, hatinya sudah tidak terpisahkan dari Melani. Dia sering marah-marah tidak jelas (maklum brondong kali, ya?). Melani, selalu mencoba untuk sabar menghadapinya karena dia sadar itulah risiko ynag harus dia tanggung.
Pada suatu hari, cowok itu mengajak Melani jalan-jalan karena dia tidak mau masuk sekolah. katanya lagi ngga jelas semua gurunya (ckckck...kurcaci banget ni murid). Hari itu kebetulan, ada salah satu sekolah tempat Melani melamar bekerja, memanggil dirinya. Akhirnya, Melani memutuskan untuk menolak ajakan cowoknya dan lebih memilih ke sekolah tersebut.
Pukul 10 tepat, Melani sudah sampai di sekolah tersebut. Lalu dia menemui kepala sekolahnya. dan setelah 20 menit berbincang-bincang, Melani diajak kepala sekolah ke salah satu kelas. Katanya si disuruh langsung mengajar karena guru yang lama keluar secara tiba-tiba. Saat itu Melani diperintahkan untuk mengajar matematika. Kebetulan kuliahnya memang jurusan tersebut. Ketika sudah sampai di depan pintu, kepala sekolah mengucapkan salam dan sekilas Melani melihat ada tulisan 12D. Hatinya deg-degan maklum baru kali ini mengajar. Kepala sekolah lalu memperkenalkan Melani kepada murid-murid dan sambil tersenyum, Melani memperkenalkan dirinya. dan seperti biasa, hampir semua murid cowok jatuh hatinya. Ketika semua cowok di kelas itu sedang terbuai dengan senyum manis Melani, tiba-tiba pandangan Melani terarah ke bangku paling belakang dan di pojok pula. di sana ada seorang anak laki-laki sedang tertidur sambil meletakkan kepalanya di meja.
Jantungnya seperti mau putus karena dia sepertinya mengenali cowok yang wajahnya sedang tertutupi oleh tangan itu. Ketika dia mau bicara, tiba-tiba kepala sekolah meminta izin untuk kembali ke kantor dan mempersilakan Melani memulai pelajaran. 
Melani benar-benar tidak konsentrasi. Matanya terus memperhatikan anak laki-laki yang tertidur itu. Karena dia terus memandang ke belakang, tiba-tiba salah satu siswa berteriak membangunkan siswa tersebut sambil memanggil nama "Hadi."
Ketika mendengar nama itu, hatinya seperti mau copot karena itu adalah nama kekasihnya. Dia baru ingat, kalau cowoknya itu sekolah di sini. Ketika rasa terkejutnya belum hilang, tiba-tiba anak laki-laki itu bangun dan...ternyata, dia memang cowoknynya. Ow, TIDAAAAK...
Satu jam sudah berjalan, namun, dia masih seperti orang tolol karena Hadi terus memandanginya tanpa henti. Entah apa yang ada di fikirannya...tak tau...
Setelah beberapa jam di sekolah (rasanya seabad lamanya), tiba-tiba terdengar bel pulang. Karena ini hari pertama mengajar, Melani memanfaatkan waktu sebentar untuk berbincang-bincang dengan WAKASEK. Mereka berbincang-bincang selama satu jam lebih. Setelah itu, Melani meminta izin untuk pulang terlebih dahulu. Ketika dia sudah keluar dari gerbang sekolah, tiba-tiba ada tangan yang menariknya.Dan ternyata, itu adalah tangan Hadi. Hadi lalu mengajak Melani ke sebuah tempat sunyi.
Melani tahu apa yang mau Hadi bicarakan. Sebelum dia memulai pembicaraan, Melani langsung berbicara. Intinya, Melani meminta maaf karena dia sudah tidak bisa melanjutkan hubungannya karena dia sekarang sudah menjadi gurunya. dan dia juga mengingatkan bahwa cinta yang mereka jalani itu salah dan harus secepatnya dihentikan. Hadi lalu menangis dan tiba-tiba dia memeluk erat Melani. Rasanya dia tak sanggup untuk berpisah dengan Melani. Melani pun ikut menangis dan dia pun sebenarnya tidak mau berpisah dengan Hadi. Namun, setelah dia beralih profesi, dia baru menyadari atas kekeliruannya. Mereka terus menangis lalu Hadi mengambil tangan Melani dan menciumnya sambil mengatakan bahwa sampai mati, dia akan tetap mencintainya. Mendengar itu, Melani semakin terisak-isak. Mereka terus melewati perpisahan itu dengan jalan-jalan ke beberapa tempat sampai pukul 22.00.
Esoknya, Melani dan Hadi bertemu kembali di sekolah. Kebetulan jam kedua, Melani mengajar di kelas Hadi. Sebelum masuk ke kelas Hadi, dia mearik nafas dalam-dalam dan sambil membaca doa semoga dai dan Hadi dapat menutupi perasaan masing-masing. Setelah bisa menguasai emosi, Melani masuk ke kelas. dan dia melihat Hadi duduk di belakang sambil memandang dirinya. Matanya sembab sepertinya dia habis menangis. Dalam hati Melani berdoa "Ya, Allah, kuatkanlah hamba dan Hadi. mudahkanlah kami untuk melupakan semuanya." Lalu Melani memulai mengajar. Ketika dia sedang menjawab pertanyaan salah satu siswa, tiba-tiba lampu yang tepat di atas kepalanya jatuh dan "prang" "gubrak" dia terjatuh di dekat meja. Kepalanya agak pusing karena membentur meja. sanyup-sanyup terdengar anak-anak berteriak memanggil Hadi. Melani lalu menoleh ke belakang dan "astaghfirullah" Hadi sudah tergeletak sambil memandang dirinya, dia tersenyum ketika aku melihatnya. Aku lalu memeluk dirinya dan berteriak-teriak seperti orang kesurupan. Melani begitu panik ketika melihat banyak pecahan kaca di kepala dan wajah Hadi. darah segar mengalir deras dari kepala Hadi. Mereka lalu membawa Hadi ke rumah sakit. Melani meletakkan kepala Hadi di pangkuannya. Dia terus menangis sambil berdoa semoga Hadi bisa selamat. Darah terus mengucur dari Kepala Hadi. Dan ketika mobil yang membawa mereka sudah sampai di depan rumah sakit, tiba-tiba tangan hadi memegang tangan dan wajah Melani. Sambil tersenyum, dia mencoba mengatakan sesuatu namun tak terdengar jelas. Melani terus membacakan yasin dan tiba-tiba Hadi mengucapkan syahadat dengan terbata-bata. Setelah itu, tangannya melemas dan jatuh di pangkuan Melani. Melani menjerit dan tidak sadarkan diri.
Setelah Hadi dimakamkan, ibunya Hadi memberikan sebuah bungkusan besar yang memang sudah disiapkan untuk Melani. Sesampainya di rumah, Melani membuka bungkusan tersebut dan ternyata isinya adalah sepuluh buku diary tebal yang isinya semua tentang dirinya. Melani baru menyadari jika cinta Hadi takkan pernah terbagi karena dia benar-benar mencintainya dan itu terbukti dari pengorbanan nyawa yang ia berikan. Melani lalu mengambil wudhu dan melakukan shalat malam setelah itu dia berdoa. selesai shalat, Melani menulis sesuatu yang terakhir untuk Hadi "kasih, utaian kata yang selalu terukir dari bibirmu kan selalu tersimpan di hati, berbagai hari indah kan menjadi kenagan yang sangat berarti untukku. rasanya, aku kan merindukan manjamu, senyummu, pandangan matamu, dan kekuatan cintamu padaku. Kasih, terima kasih atas hari-hari indah yang selalu Kau berikan untukku. Kini, Kau telah pergi, jauh dariku. Membawa kenangan indah yang selalu tersimpan di hatimu. walau berat, namun, ku kan coba melupakan dirimu. semua itu ku lakukan karena ku begitu sayang padamu. Ku tak mau Kau bersedih bila ku tak rela melepaskanmu. Kasih, walau kita tak kan bertemu lagi, ,namun namamu dan kenangan indah kita kan selalu tersimpan di hati. Kasih, semoga Kau bahagia di sana dan doakan aku semoga aku bisa menjalani hari-hariku tanpamu di sisi. Kasih, aku sangat mncintaimu tuk selamanya."


















1 komentar: